Senin, 26 Oktober 2015
On 03.08 by Unknown No comments
Akhir-akhir
ini banyak film bervisual effect mengagumkan dan membuat kepala kita pusing,
membius mata, sebut saja The Matrix, Transformers, G.I Joe, Ice Age, Toy Story,
Jurasic World dan yang paling fenomenal Avatar. Anda pasti bingung bagaimana
sebenarnya film-film tersebut dibuat sangat mengagumkan, dimana kita sudah tak
melihat lagi batas antara 3 dimensi dan realistik, semua serasa nyata, dan berjalan
selaras dalam film itu.
Semua
efek mengagumkan dalam film itu dibuat dengan teknologi CGI, sebuah aplikasi
komputer grafis yang disebut computer generated imagery (CGI). Perangkat lunak
ini bisa menciptakan gambar 3D lengkap dengan berbagai efek yang dikehendaki.
software CGI populer antara lain Art of Illusion (bisa di-download di
sourceforce.net), Maya, Blender, dan lain-lain. CGI merupakan teknik penerapan
teknologi komputer grafik untuk pembuatan efek kusus (special effect) dalam
film. Perangkat lunak (software/program) komputer yang biasanya digunakan dalam
penerapan CGI antara lain 3ds Max, Blender, Light Wafe 3D, Maya, dan Autodesk
Softimage. Computer-Generated Imagery merupakan penggunaan grafik komputer 3D,
dalam spesial efek Grafis. CGI digunakan dalam film, acara televisi dan iklan,
dan juga media cetak. Permainan video umumnya menggunakan grafik komputer
waktu-nyata (jarang disebut sebagai CGI), namun juga sering menggunakan “adegan
tengah” (cutscene) yang telah dirender dan film-film pembuka yang mirip dengan
penggunaan CGI. Ini dinamakan Full Motion Video (FMV). Kebut-kebutan di dunia
animasi semakin sengit saja. Persaingan itu tidak hanya di era 3D sekarang.
Namun, di era animasi 2D dulu pun juga terjadi persaingan secara ketat.
Kita
tahu bahwa sesuatu rangkaian gambar dengan memanfaatkan teknik animasi sehingga
menghasilkan sesuatu yang terlihat hidup dan bergerak disebut dengan animasi.
Masih banyak pengertian animasi yang dapat kita ketahui. Dunia film animasi
yang akan saya bicarakan disini adalah animasi-animasi dalam bentuk kartun.
Animasi pertama kali diciptakan pada tahun 1901 oleh seorang bernama Walter
Disney. Ia mendirikan sebuah perusahaan yang kian lama semakin merajai dunia
kartun. Perusahaan yang menjadi “rajanya animasi”, Walt Disney. Sudah ratusan
film kartun yang sudah diciptakan oleh perusahaan besar ini. Akibatnya,
terbentuk suatu pikiran di masyarakat, jika kita ngomongin film kartun maka
kita ngomongin Disney. Selain Disney, perusahaan lain yang menggunakan animasi
2D adalah Nickelodeon. Nickelodeon menciptakan beberapa film-film kartun, salah
satu yang menjadi icon juga adalah SpongeBob Square Pants. teknologi semakin
lama semakin berkembang. Film animasi berbasis 2D pun mempunyai saingan, yakni
film animasi dengan Efek 3D. Film-film animasi dengan 3D mempunyai keunggulan
yang lebih dibandingkan dengan 2D. Teknik modern ini menjadikan film-film
animasi kartun lebih real, bernyawa dan lebih hidup tentunya. Dengan bantuan
teknologi CGI (Computer Generated Imagery), film-film kartun terlihat lebih
bernyawa dan nyata.
Kita
semua pastinya pernah menyaksikan film-film photo realistic animation yang
mendorong kita untuk membayangkan bagaimana cara membuatnya. Adegan air laut
terbelah dan membentuk gelombang setinggi menara tertinggi di dunia. akibat
tumburan meteor sebesar kota New York dan siap menyelimuti kota terbesar di
dunia dan merobohkan gedung-gedung pencakar langit dalam film Deep Impact yang
begitu realistis membuat kita bertanya-tanya bagaimana proses pembuatannya?
Begitu juga dengan adegan kota yang tertutup badai salju dalam film The Day After
Tomorrow. Banyak yang menebak dibuat miniatur kecil yang semirip mungkin dengan
aslinya kemudian disiram dengan air sehingga terlihat seperti adegan-adegan
spektakuler itu. Lalu bagaimana dengan adegan dalam film Transformers, robot-robot
yang berkeliaran di kota-kota atau mobil-mobil yang diterbangkan oleh Karakter
Magneto di film X-men. Semua itu berkat teknologi komputer grafis yang membantu
berbagai macam hal yang terlalu mahal dan tak mungkin untuk dibuat dalam film,
iklan, dan video games menjadi nyata. Teknologi visual effect pada berbagai
macam software 3 dimensi dan software-software pendukung lainnya yang membuat
kita terhenyak ketika menyaksikan adegan seolah-olah bumi mengalami kiamat.
Mungkin anda mulai berpikir apa hubungannya hal-hal semacam itu dengan
fotografi? Di negara-negara barat teknologi canggih atau yang kini sering
disebut dengan CGI mulai diaplikasikan pada bidang fotografi. Berbagai obyek
yang terlalu sulit atau mahal dibuat dengan fotografi diciptakan melalui CGI.
CGI atau yang disebut juga Computer-generated imagery adalah sebuah
visual-visual baik berbentuk still foto maupun film/ iklan/ interactive element
dalam website yang diciptakan dengan software-software komputer grafis.
Visual-visual
yang dihasilkan melalui proses CGI biasanya mengedepankan unsur photo-realistic
atau kemiripan dengan aslinya. Teknologi CGI(Computer-Generated Imagery) ini
membuat gambar yang dihasilkan lebih bagus dan terlihat seperti nyata. Glen
Taylor, pendiri sekaligus direktur operasional Taylor James, sebuah perusahaan
CGI yang berdomisili di Inggris mengatakan bahwa kini kita bisa menjumpai
banyak gambar yang dihasilkan dengan CGI, baik sebagian ataupun secara
keseluruhan. Mulai dari film animasi, video & computer game, special
effects pada film & iklan TV, konten interaktif pada website dan dalam
pembuatan sebuah visual fotografi. Saat menggunakan fotografi dalam membuat
sebuah visual, maka obyek yang didapatkan adalah apa adanya. Ketika kita
menginginkan sedikit perubahan dan penyesuaian maka diperlukan pemotretan
ulang. Gley Taylor dari Taylor James (pembuat CGI pertama) memberi contoh
sebuah project Motorola yang mereka kerjakan, project tersebut berawal dari
hanya image untuk iklan cetak. CGI sebuah obyek visual dapat digunakan kembali
dengan mengubah pencahayaan, kamera/framing dan juga menambahkan gerakan untuk
keperluan media TV. Teknologi CGI yang dimiliki oleh Dreamworks lebih banyak
dipakai dalam film non-animasi. Contoh kehebatan teknologi buatan Dreamworks
bisa kita lihat di film Deep Impact dan yang paling baru Transformers. Rupanya
Dreamworks mau juga merambah ke dunia animasi. Gebrakan pertama mereka adalam
film Antz itu. Sejak saat itu mulai deh antara Pixar dan Dreamworks saling
bersaing untuk membuat film animasi.
Software Yang Dipakai Para Pembuat
Film Vissual Effect
1.
3D MAX
3D Studio Max (kadangkala
disebut 3ds Max atau hanya MAX) adalah
sebuah perangkat lunak grafik
vektor 3-dimensi dan animasi, ditulis
oleh Autodesk Media & Entertainment (dulunya dikenal sebagai Discreet and
Kinetix). Perangkat lunak ini dikembangkan dari pendahulunya 3D
Studio for DOS, tetapi untuk
platform Win32. Kinetix kemudian bergabung dengan akuisisi terakhir
Autodesk, Discreet
Logic. Versi terbaru 3Ds Max pada
Juli 2005 adalah
7. 3Ds Max Autodesk 8 diperkirakan akan tersedia pada akhir tahun. Hal ini
telah diumumkan oleh Discreet di Siggraph 2005. 3Ds Max adalah
salah satu paket perangkat lunak yang paling luas digunakan sekarang ini,
karena beberapa alasan seperti penggunaan platform Microsoft
Windows, kemampuan mengedit yang serba bisa, dan arsitektur plugin yang banyak.
Ada
5 metode pemodelan dasar:
·
Pemodelan
dengan primitif
·
NURMS(subdivision
surfaces)
·
Surface
tool
·
NURBS
·
Pemodelan
polygon
Ini merupakan metode dasar, di mana seseorang membentuk model
dengan menggunakan banyak kotak, bola, "cone", silinder, dan objek
yang telah disediakan lainnya. Seseorang juga dapat menerapkan operasi boolean,
termasuk pengurangan, pemotongan, dan penggabungan. Misalnya, seseorang dapat
membuat dua bola yang dapat bekerja sebagai blob yang akan menyatu.
Hal ini disebut "pemodelan balon".
Mental Ray merupakan sebuah render engine (mesin
untuk merender gambar atau video) yang terdapat pada program 3D Studio Max,
selain render standar max yaitu "Default Scanline". Mental Ray
terintegrasi dengan 3D Studio Max sehingga tidak perlu menginstal secara
terpisah. Mental ray mempunyai beberapa kelebihan yaitu dapat mengkalkulasi
efek Global Illumination dan Indirect Illumination,
selain itu dapat juga menggunakan shader pada permukaan gambar
atau cahaya. Render
engine lain selain Mental Ray adalah V-Ray, Brazil R/S, Maxwell Render, Final
Render, dan sebagainya. Semua render engine ini memiliki kelebihannya
masing-masing.
2. MAYA
Maya adalah sebuah perangkat lunak grafik komputer 3D dibuat oleh Alias
Systems Corporation (Diakuisisi
oleh Autodesk, Inc. pada tahun 2006). Maya digunakan dalam industri film dan
TV, dan juga untuk permainan
video komputer. Maya digunakan dalam
pembuatan animasi Upin Ipin. Kelebihan dari program ini adalah proses pembuatan
Animasi yang relatif lebih mudah dibandingkan perangkat 3D lainnya.
3.BLENDER
Blender adalah perangkat lunak untuk grafis 3 dimensi yang gratis dan populer di kalangan desainer. Blender
dapat digunakan untuk membuat animasi 3 dimensi. Perangkat lunak ini juga
memiliki fitur untuk membuat permainan. Blender tersedia untuk berbagai sistem operasi, seperti:
·
Microsoft Windows
·
Mac OS X
·
Linux
·
IRIX
·
Solaris
·
NetBSD
·
FreeBSD
·
OpenBSD.
Perangkat
lunak ini berlisensi GPL dan kemudian kode sumbernya tersedia dan dapat
diambil siapa saja. Di
Blender juga tersedia Game Engine, mesin untuk membuat game menggunakan
logic bricks. Dan ada juga Cycles render.
4.ADOBE AFTER EFFECT
Adobe
After Effects adalah
produk piranti lunak yang dikembangkan
oleh Adobe, digunakan untuk film dan pos produksi pada video. pada
awalnya merupakan sebuah software produk dari Macromedia yang sekarang sudah menjadi salah satu
produk Adobe.
Adobe
After Effects adalah sebuah software yang sangat profesional untuk
kebutuhan Motion Graphic Design.
Dengan perpaduan dari bermacam - macam software Design yang
telah ada, Adobe After Effects menjadi salah satu software Design yang
handal. Standart Effects yang
mencapai sekitar 50 macam lebih, yang sangat bisa untuk mengubah dan
menganimasikan obyek. Disamping itu, membuat animasi dengan Adobe After
Effects, juga bisa dilakukan dengan hanya mengetikkan beberapa kode script yang
biasa disebut Expression untuk
menghasil pergerakan yang lebih dinamis.
Adobe
After Effects memiliki fitur - fitur penting, misalnya Adobe After Effects
memiliki alat untuk membuat Shape ( seperti
yang terdapat padaAdobe Photoshop ).
Pada Adobe After Effects terdapat Keyframe seperti
yang terdapat pada Adobe Flash (cara menganimasikannya
juga hampir sama). Terdapat juga Expression yang hampir mirip dengan Action Script pada
Flash, dan masih banyak lagi yang lain.
5.NUKE DAN NUKEX
Nuke adalah berbasis simpul compositing digital perangkat lunak diproduksi
dan didistribusikan oleh The Foundry , dan
digunakan untuk film dan pasca-produksi televisi. Nuke yang tersedia
untuk Microsoft Windows , Mac OS X , dan Linux. Pengguna Nuke meliputi Digital Domain, Dream Works Animation, Sony Pictures Imageworks, Sony Pictures Animation, Framestore, Weta Digital dan Industri Ringan & Magic.
Nuke telah digunakan pada produksi seperti Avatar, Mr Tak seorang pun , The Curious Case
of Benjamin Button , King Kong, Jumper, IRobot, Resident Evil: Extinction, Tron: Legacy, Alice in Wonderland dan Black Swan
Nuke
(nama berasal dari 'compositor baru') pada awalnya dikembangkan oleh
software engineer Bill Spitzak untuk
digunakan di rumah di Digital Domain awal
tahun 1993. Nuke awalnya digunakan untuk membuat versi yang lebih
tinggi-resolusi komposit dari Autodesk api.
Nuke
versi 2 memperkenalkan GUI dibangun dengan FLTK - in-house GUI toolkit dikembangkan
di Digital Domain yang kemudian dirilis di bawah GNU LGPL pada tahun 1998. Nuke
memenangkan Academy Award untuk Prestasi Teknis
pada tahun 2001.
Pada
tahun 2002, Nuke dibuat tersedia untuk umum untuk pertama kalinya di bawah
bendera Software D2. Pada bulan Desember 2005, D2 Software merilis Nuke 4.5, yang
memperkenalkan subsistem 3D baru.
Pada
tahun 2007, The Foundry, sebuah London plug-in house pembangunan
berbasis, mengambil alih pengembangan dan pemasaran Nuke dari D2. The Foundry
dirilis Nuke 4,7 pada bulan Juni 2007, dan Nuke 5 dirilis pada awal 2008,
yang menggantikan antarmuka dengan Qt dan menambahkan Python scripting,
dan dukungan untuk stereoscopic alur kerja. Nuke
mendukung penggunaan plug-in The Foundry melalui dukungannya bagi OpenFX standar (beberapa dibangun
pada node seperti Keylight yang OpenFX plugin).
Canggihnya
Film Transformers
Transformers adalah
film fiksi ilmiah Amerika yang diangkat dari kisah Transformers tahun 1984.
Film ini memadukan teknologi CGI dengan aksi langsung. Teknologi CGI (Computer
Generated Imagery) merupakan penerapan pencitraan grafis dengan menggunakan
animasi 3 Dimensi untuk visual efek khusus. CGI biasa digunakan dalam film,
program televisi dan iklan, bahkan di media cetak.
Film animasi
Transformers menggunakan teknologi ini karena memiliki fungsi untuk efek visual
yang sulit dilakukan pada adegan nyata. CGI juga menjadi solusi penghematan
biaya produksi film, namun dengan hasil visual yang sangat memuaskan, mirip
adegan nyata. Misalnya adegan ledakan mobil, ledakan gedung, helikopter dan
sebagainya.
Glen Taylor, pendiri
sekaligus direktur operasional Taylor James, sebuah perusahaan CGI yang
berdomisili di Inggris mengatakan bahwa kini kita bisa menjumpai banyak gambar
yang dihasilkan dengan CGI, baik sebagian ataupun secara keseluruhan. Mulai
dari film animasi, video & computer game, special effects pada film &
iklan TV, konten interaktif pada website, dan dalam pembuatan sebuah visual
fotografi.
Perangkat lunak
(software/program) komputer yang biasanya digunakan dalam penerapan CGI antara
lain 3ds Max, Blender, Light Wafe 3D, Maya, dan Autodesk Softimage. Permainan
video umumnya menggunakan grafik komputer waktu-nyata (jarang disebut sebagai
CGI), namun juga sering menggunakan “adegan tengah” (cutscene) yang telah
dirender dan film-film pembuka yang mirip dengan penggunaan CGI. Ini dinamakan
Full Motion Video (FMV).
Pada film Transformers
sendiri untuk menciptakan karakter yang sesuai dengan ikon dalam serial kartun
Transformers, tim produksi bekerja sama dengan tim dari Hasbro, sebuah
perusahaan mainan yang menciptakan model-model Transformers. Termasuk masalah
detail dan proses transformasi para robot tersebut. Orang yang berperan penting
dalam terciptanya real live action para robot Transformers yang awalnya hanya
sebuah gambar kartun adalah Jeff Mann, sang production designer pada
Transformers 1.
Tak mudah membuat satu
karakter Transformers. Dibutuhkan ribuan keping komponen yang disatukan menjadi
sebuah robot raksasa. Dengan menggunakan teknik digital, tim spesial efek
menciptakan komponen-komponen itu lalu menempatkan titik-titik pergerakan agar
nantinya lebih mudah untuk digerakkan. Jika semua komponen dari tiap karakter
robot yang ada dalam film itu disusun berjejer, maka panjangnya mencapai 180
mil atau seluas negara bagian California.
Setelah merangkai
setiap komponen, tantangan berikutnya adalah membuat robot-robot itu bergerak.
“Orang berpikir bahwa sebuah robot raksasa pasti akan memiliki pergerakan yang
lambat, tetapi Michael Bay justru menginginkan robot itu selincah ninja dan
penuh aksi,” kata Jeff White, Digital Production Supervisor ILM. Untuk
merealisasikan hal itu, tim produksi mengumpulkan berbagai rekaman adegan stunt
yang kemudian gerakannya diimitasikan pada robot-robot animasi tersebut.
Lalu untuk pergerakan
mulut dan raut wajah, mereka menggunakan Facial Animation Process. Tim produksi
akan melakukan riset berapa titik wajah yang harus dipetakan ketika seseorang
bicara. Titik-titik itulah yang ditransformasikan dalam bentuk digital.
Misalnya, untuk membuat Optimus Prime seolah berbicara dibutuhkan sekitar
34.000 titik yang harus digerakkan. Visual Effects Supervisor ILM, Scott Farrar
mengatakan, pada Transformers 2 setiap detail animasi dikembangkan pada tahapan
yang lebih halus. Di film ini juga terdapat sekitar 40 karakter tambahan.
Pada Transformers 1
menghabiskan 20 terabyte (sekitar 1,024 gigabyte), sedangkan untuk Transformers
2 dibutuhkan ruangan digital sebesar 150 terabyte. Proses rendering (proses
final dari beberapa deretan proses animasi) juga membutuhkan waktu lama.
Sebagai gambaran, bila proses tersebut dilakukan oleh satu komputer paling
canggih, maka sebanyak 555 gambar yang melibatkan visual efek, baru akan
selesai di-render setelah 16.000 tahun.
Kerumitan tingkat
tinggi juga dihadapi dalam membuat karakter Devastator, robot paling besar dari
kubu Decepticon. Robot yang terbentuk dari tujuh robot hasil transformasi
alat-alat berat ini adalah robot penghancur. Dengan kekuatan satu hisapan saja,
robot ini bisa menarik dan menghancurkan benda apa saja yang berada di
depannya. Karena terbentuk dari beberapa robot Decepticon yang berbeda, ukuran
robot yang satu ini luar biasa besarnya. Devastator adalah robot terbesar di
dua film Transformers.
Sebagai perbandingan,
untuk membuat Optimus Prime dibutuhkan 10.000 komponen yang dapat bergerak.
Sedangkan pada Devastator, komponen yang dibutuhkan delapan kali lipatnya yaitu
sekitar 80.000 komponen. Salah satu adegan yang merupakan karya terbesar yakni
ketika Devastator mendaki sebuah piramid lalu menghancurkan puncaknya, dan
menghisap bebatuan di atasnya. “Kami ingin membuat semua lebih real dalam
adegan ini. Untuk itu, kami me-render tak hanya robotnya tapi juga latar
belakangnya,” kata Farrar.
Sebagaimana yang
dikatakan oleh Farrar pada pembuatan film tersebut yang di render bukan hanya
pada bagian objek animasi saja namun juga pada backgroundnya. Berikut secara
detail video efek visual pada film Transformer.
Part 1
Part2
Referensi :
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Search
Popular Posts
-
Pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai konfigurasi proxy server di Ubuntu 12.04. Proxy server adalah sebuah komputer server ...
-
Assalamu'alaikum teman-teman semua.. Bagaimana kabar kalian semua? Semoga dalam keadaan sehat wal afiat yaa. Sudah lama saya tid...
-
Yuk.. Mengenal Keanekaragaman Budaya Indonesia Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia ...
-
World Wide Web (WWW) yang sering juga kita sebut dengan website, merupakan fasilitas di Internet yang paling banyak dipakai, hampir 80...
-
Kali ini saya akan mencoba membahas mengenai sistem konfigurasi home theater menurut para expert. Yang dimaksud di sini adalah cara ...
-
Game-game untuk Android saat ini bertebaran hingga sulit menghitung jumlahnya. Tidak hanya di Play Store, developer-developer Android b...
-
3D MAX A. Pengertian 3D Studio Max atau biasa dikenal dengan 3D Max adalah suatu software (perangkat lunak) untuk membuat ...
-
Sejak Unity 3D merilis versi 4.3, banyak sekali penambahan fitur pada rilisnya, salah satunya fitur 2D. Jika sebelumnya kebanyakan gam...
-
Pada kesempatan kali ini saya akan membuat tutorial mengenai web server local yang dapat terhubung ke jaringan Internet. Sebelum menuju k...
-
Review Game "SONIC GENERATIONS" Dari judulnya saja siapa yang tidak kenal dengan game ini. Sonic memang sudah menjadi game...
Recent Posts
Sample Text
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar