Hendri Prasetyo

Senin, 14 Maret 2016

On 07.02 by Unknown   No comments

World Wide Web (WWW) yang sering juga kita sebut dengan website, merupakan fasilitas di Internet yang paling banyak dipakai, hampir 80% transaksi di internet dilakukan melalui media website. Internet berkembang pesat saat ini, tidak terlepas dari peran layanan website. Dengan website kita dapat menampilkan informasi apa saja melalui browser dan informasi tersebut dapat ditampilkan berupa teks, grafik, suara, gambar, atau video sekalipun, bahkan melalui website kita dapat menonton televise, radio, dan video secara online.


Pengertian World Wide Web

World wide web sering disingkat dengan www atau web adalah suatu metode untuk menampilkan informasi di internet, baik berupa teks, gambar, suara maupun video yang interaktif dan mempunyai kelebihan untuk menghubungkan (link) satu dokumen dengan dokumen lainnya(hypertext) yang dapat diakses melalui sebuah browser. Browser adalah perangkat lunak untuk mengakses halaman-halaman web, seperti Internet Explorer, Mozilla Firefox, Opera, Safari, dan lain-lain.

Informasi yang disajikan melalui browser dibangun dengan bahasa semi pemrograman HTML (HyperText Markup Languange), dan kemudian ditingkatkan fungsinya dengan menyisipkan kode-kode bahasa pemrograman web, seperti PHP, ASP, JSP dan lain-lain, sehingga mampu menampilkan informasi yang lebih interaktif dan dinamis serta terhubung dengan database.

Berikut adalah beberapa istilah yang berhubungan dengan www sering membingungkan seorang pemula di internet. Istilah-istilah tersebut adalah :
·    
    www, adalah metode untuk menampilkan informasi di internet yang dapat diakses melalui sebuah browser.
·  
   Halaman web (web page), adalah sekelompok informasi yang tampil pada www, informasi ditampilkan berdasarkan sebuah URL (Uniform Resource Locator).
·  
   URL, adalah alamat lengkap sebuah informasi yang dapat diakses melalui browser, misalnya http://www.ephi.web.id/images/ephi.jpg.

http adalah protocol untuk layanan hypertext,

www melambangkan layanan web,

ephi.web.id adalah domain,

images adalah nama folder dan

ephi.jpg adalah nama file.
·     
     Situs Web (Website) adalah kumpulan dari halaman web yang terdapat pada satu domain, yang terdiri dari dua atau lebih halaman web.
·    
      Homepage adalah halaman awal sebuah website yang diakses berdasarkan domainnya. Misalnya Anda mengakses web alamat www.ephi.web.id, maka halaman yang tampil pertama kali disebut homepage, namun jika Anda telah mengklik link-link yang lain padal halaman tersebut, maka yang Anda buka adalah halaman webnya.
·         
    Domain adalah nama unik yang dimiliki oleh setiap website untuk memudahkan manusia dalam mengingat sebuah website, misalnya ephi.web.id, lintau.net, rantaunet.org, dan lain-lain.


Sejarah World Wide Web

Sir Timothy Berners-Lee, penemu konsep www, HyperText Markup Languange (HTML), perancang skema pemberian alamat (URL), mendesain aturan-aturan di web yang kemudian menjadi HTTP (Hyper Text Transfer Protocol). Seorang computer scientis yang saat ini bekerja pada University of Southampton dan direktur World wide web Consortium (W3C). Sebuah organisasi yang memiliki 400-an anggota dengan staf yang berjumlah sekitar 40 orang yang tersebar di seluruh dunia dan berkantor di Massachussets Institute of Technology.

Sejarah penemu WWW berawal ketika Tim bekerja di CERN, laboratorium fisika partikel milik Eropa di tahun 1980. Saat itu dia hanya bekerja sementara selama 6 bulan sebagai perekayasa piranti lunak (software engineer). Mengingat CERN merupakan institusi multi-nasional, Tim Berners Lee ingin membuat suatu software yang dapat menghubungkan data-data dan informasi yang dia miliki dan para riset lainnya. Dengan demikian mereka dapat bekerja dengan lebih efisien.

Pada tahun 1989 Berners-Lee membuat proposal untuk proyek pembuatan hypertext secara global, kemudian pada bulan Oktober 1990, ‘World Wide Web’ sudah bisa dijalankan dalam lingkungan CERN. Pada musim panas tahun 1991, WWW resmi digunakan secara luas pada jaringan Internet.

Selama rentang tahun 1991 hingga 1993, Tim Berners-Lee terus berupaya membuat web tampil lebih baik lagi. Ia mulai membuat perancangan untuk halaman web, sekaligus mengkoordinir masukan dari para pengguna di Internet. Ia juga tercatat sebagai orang pertama yang membuat browser, server, dan kunci protocol untuk Internet. Hasil karyanya dalam membuat alamat URL, penggunaan HTTP dan pengkodean HTML terbukti berhasil dan menjadi kemajuan besar dalam perkembangan teknologi web.

Atas jasanya itu, Berners-Lee disebut sebagai Bapak world wide web dan majalah Times edisi 14 Juni 1999 menempatkan Tim Berners-Lee sebagai salah satu dari 100 orang yang paling berpengaruh di abad ke-20. Tidak itu saja, dia juga dianugerahi Millennium Technology Prize di Helsinki, Finlandia. Mendapat penghargaan itu, Berners-Lee hanya berkomentar merendah, “Banyak orang terlibat dalam pengembangan web. Saya hanya  mengumpulkan (gagasan) dan mengemasnya”. Sungguh suatu sikap yang dapat kita tiru.


Perkembangan Website Saat Ini


Saat ini website adalah aplikasi layanan internet yang paling banyak dipakai. Sedemikian populernya hingga banyak orang yang keliru mengidentikkan website dengan internet. Hampir 80% layanan internet tersedia dalam bentuk website.

Pertumbuhan website sangat cepat sekali. Boleh dibilang setiap hari bermunculan puluhan bahkan ribuan web baru. Hal ini tidak terlepas dari pengaruh perkembangan teknologi internet dan teknologi komunikasi data serta banyaknya tersedia tool-tool untuk membuat website secara gratis di internet. Hingga saat ini, jumlah halaman web yang dapat diakses melalui internet sudah mencapai angka miliaran.

Faktor utama yang membuat website begitu cepat berkembang adalah karena penyebaran informasi melalui website sangat cepat dan mencakup area yang luas (dunia), tidak dibatasi oleh jarak dan waktu. Berikut perkembangan web dari awal kemunculannya hingga saat ini terjadi :
a.     
       a.   Web 1.0
Web 1.0 dikembangkan untuk pengaksesan informasi dan memiliki sifat yang sedikit interaktif. Secara garis besar, sifat Web 1.0 adalah Read. Kira-kira pada Tahun 1997 sudah semakin berkembang untuk tampilan sebuah website. Jika tahun sebelumnya hanya dapat menampilkan tulisan saja maka gambar pun bisa tertampil di halaman website. Seperti contoh website google.com di tahun 1997-1998 dimana tulisan google yang tertera di halamannya bukan sekedar tulisan yang diketik melainkan sebuah gambar yang menggunakan tulisan sebagai ikon utamannya.
Tahun 1998, Google berdiri dan internet menjadi semakin mudah untuk dijamah. di kala itu potensi website dengan format portal berita dan toko online (seperti amazon.com) di lirik besar-besaran oleh investor. Di US, dana jutaan dollar diinvestasikan untuk masuk ke bidang online yang sayangnya, tidak semua website dengan modal jutaan dollar tadi dapat menghasilkan. Pada pertengahan 2000, gelembungan dana (bubble) yang masuk ke internet pecah (burst) juga. Dana yang masuk tidak berputar kembali menjadi keuntungan.
Jadi pada Web 1.0 merupakan teknologi awal dari website, dimana pembuat sebagai pemberi informasi dan pengguna hanya sebagai pembaca (seperti membaca koran lewat computer, aktifitasnya hanya searching saja). Bahasa yang digunakan pada web ini masih berupa HTML saja.

      
      b.   Web 2.0
Banyak perusahaan online tumbang di masa DotCom Bubble burst, namun banyak juga yang bertahan. Google, Yahoo, Amazon dan eBay adalah beberapa diantaranya. Kehancuran selalu menyisakan pemain berkualitas yang bertahan. Dari keruntuhan DotCom Bubble burst tersebut, wajah world wide web perlahan mulai berubah.

Di tahun 2001, wikipedia di luncurkan. Apple mendirikan iTunes. Di tahun 2002, friendster di luncurkan. Perlahan, world wide web mulai di huni oleh website – website dengan karakteristik yang berbeda dengan website – website yang eksis sebelum dotcom bubble burst. Website website tersebut memiliki satu ciri mencolok bernama partisipasi sehingga pada tahun 2003, istilah web 2.0 muncul.
Istilah web 2.0 tidak mengklasifikasikan world wide web berdasarkan teknologinya, namun berdasarkan karakter website tersebut. Istilah web 2.0 juga memunculkan istilah web 1.0. Satu istilah untuk era sebelum web 2.0

Pada garis besarnya, web 2.0 berbicara mengenai partisipasi. hubungan komunikasi many-to-many. Jika pada era web 1.0 (era sebelum web 2.0, dari 1990 hingga 2001) pengguna internet dengan mudah mem-browse internet, namun pengadaan konten di internet masih ‘dikuasai’ oleh para geek yang menguasai bahasa HTML untuk membuat halaman web. Komunikasi yang terjadi pun hanya satu arah dari pemilik website ke pengunjungnya. Pada era web 2.0, pengadaan konten di internet tidak lagi dikuasai oleh geek. Website – website yang digolongkan ke dalam kategori web 2.0 (kita akan menuliskan lebih rinci tentang web 2.0 di tulisan selanjutnya) memfasilitasi pengguna internet biasa untuk menuliskan konten mereka sendiri. Website sharing foto seperti flickr, blog service seperti wordpress.com, blogger.com, video sharing seperti YouTube, dll. Komunikasi pun terjadi secara dua arah, dimana pengunjung web juga bisa memberikan informasi. Web 2.0 muncul dimana para pengguna website-pun dapat berkomunikasi 2 arah dan memiliki berbagai kelebihan lainnya.

Berbagai layanan berbasis web seperti jejaring sosial, wiki dan folksonomies (misalnya: “flickr.com”, “del.icio.us”) merupakan teknologi Web 2.0 yang menambah interaktifitas di antara para pengguna Web. Pada umumnya, Website yang dibangun dengan menggunakan teknologi Web 2.0 memiliki fitur-fitur sebagai berikut:
• CSS (Cascading Style Sheets)
• Aplikasi Rich Internet atau berbasis Ajax
• Markup XHTML
• Sindikasi dan agregasi data menggunakan RSS/Atom
• URL yang valid
• Folksonomies
• Aplikasi wiki pada sebagian atau seluruh Website
• XML Web-Service API

Berikut letak perbedaan Web 1.0 dan Web 2.0 antara lain :
ü  Perilaku pengguna membaca menulis
ü  Pelaku utama Perusahaan Pengguna/Komunitas
ü  Hubungan dengan server Client-server Peer to peer
ü  Bahasa pemrograman penampil konten HTML XML
ü  Pola hubungan penerbit-pengguna Searah Dua arah/ Interaktif
ü  Pengelolaan konten Taksonomi/direktori Folksonomi/penanda/tag
ü  Penayangan berbagai kanal informasi Portal RSS/Sindikasi
ü  Hubungan antar pengakses Tidak ada Berjejaring
ü  Sumber konten Penerbit/pemilik situs Pengguna

      c.       Web 3.0
Web 3.0 merupakan sebuah proyek pengembangan web semantik. Web semantik dapat mengolah bahasa dan mengenali homonim, sinonim, atau atribut yang berbeda pada suatu database. Teknologi inilah yang menjadi kandidatnear future teknologi web atau bahkan sudah mulai diimplementasikan terhitung sejak tahun 2010 ini. Istilah web semantik itu sendiri diperkenalkan oleh Tim Berners-Lee, penemu World Wide Web. Prinsip web semantik ini disebut-sebut akan muncul pada Web 3.0, generasi ketiga dari World Wide Web. Bahkan Web 3.0 itu sendiri sering disamakan dengan web semantik. Web semantik menggunakan XML, XMLS (XML Schema), RDF (metadata data model, digunakan sebagai metode umum untuk mendeskripsikan konsep atau memodelkan suatu informasi yang diimplementasikan dalam URI), RDFS (Resources Description Framework Schema : sebuah set standard sederhana dari sumber RDF yang memungkinkan untuk membuat vokabulari RDF sendiri) dan OWL (Web Ontology Language : bahasa pemrograman untuk merepresentasikan konsep-konsep pengetahuan). Web 3.0 sendiri merupakan sebuah realisasi dari pengembangan sistem kecerdasan buatan (artificial intelegence) untuk menciptakan global meta data yang dapat dimengerti oleh sistem, sehingga sistem dapat mengartikan kembali data tersebut kepada pengunjung dengan baik.

Saat ini adaptasi Web 3.0 mulai dikembangkan oleh beberapa perusahaan di dunia seperti secondlife, Google Co-Ops, bahkan di Indonesia sendiri juga sudah ada yang mulai mengembangkannya, yaitu Li’L Online (LILO) Community.

Dalam era Web 3.0, pengembangan aspek sosial sebuah web mulai dipertimbangkan. Aspek sosial yang dimaksud, terutama adalah aspek interaksi. Bagaimana sebuah web dapat memberikan sebuah interaksi sesuai dengan kebutuhan informasi setiap pemakaianya, merupakan sebuah tantangan utama dikembangkannya versi Web 3.0 ini. Walaupun hanya bersifat virtual 3D, namun ternyata banyak yang mengharapkan perkembangan teknologi web ini dapat memenuhi kebutuhan setiap bidang informasi, bahkan setiap orang yang mengunjunginya. Sebagai teknologi masa depan, Web 3.0 juga membutuhkan kecepatan akses Internet yang memadahi dan spesifikasi komputer yang tidak enteng, hal ini disebabkan karena teknologi ini secara visual berbasis 3D.
Berikut beberapa ciri khas/karakteristik dari Web 3.0, yaitu :
§  transformation dari tmp penyimpanan yang bersifat terpisah pisah menjadi satu.
§  ubiquitous connectivity, memungkinkan info diakses di berbagai media.
§ network computing, software-as-a-service business models, Web services interoperability, distributed computing, grid computing and cloud computing.
§  open technologies, sebagian besar semuanya berjalan dalam platform open source / free.
§  open identity, OpenID, seluruh info adalah bebas dan sebebas – bebasnya.
§  the intelligent web, Semantic Web technologies such as RDF, OWL, SWRL, SPARQL, GRDDL, semantic application platforms, and statement-based datastores.
§  distributed databases, database terdistribusi dalam WWD ( World Wide Database ).
§  intelligent applications.

     d.      Web 4.0
Konsep Web 4.0/4.x adalah private secretary dalam bentuk organisme buatan. Setiap hari seseorang pasti mempunyai sebuah rutinitas. Apapun bentuk rutinitasnya, seluruh rutinitas tersebut bisa diketahui oleh aplikasi komputer/program/tools/device yang kita miliki yang dijalankan secara online. Jadi kemanapun seseorang pergi, dan apapun yang dilakukan semuanya direcord oleh alat-alat tersebut yang nantinya akan digunakan jika ingin mengetahui informasi apa yang dibutuhkan, bahkan teknologi ini bisa mengingatkan, menginterupsi dan memberikan informasi manakala ada perubahan dari sebuah sechedule/rutinitas, membantu melakukan pencarian. Inti dari Web 4.0. dapat mengetahui apa saja yang kita lakukan, dan dia juga bisa membantu dalam melakukan pencarian informasi, menyimpan histori pencarian, bahkan mempertemukan orang-orang yang mencari informasi yang sama.

Menurut Seth Godin dalam blognya, syarat utama teknologi Web 4.0 :
1. Ubiquity
Syarat ini dibutuhkan karena domain dari teknologi Web 4.0 adalah aktivitas bukan hanya sekedar data, dan sebagian besar aktivitas manusia berjalan offline.

2. Identity
Karena distribusi informasi spesifik ditujukan dan didedikasikan untuk seseorang/pribadi sehingga diperlukan informasi mengenai identitas pribadi yang bersangkutan, rutinitasnya dan apa yang dibutuhkan oleh pribadi tersebut.

3. Connection
Tanpa relasi/hubungan seseorang tidak ada artinya dalam teknologi Web 4.0 karena teknologi ini dikembangkan untuk kepentingan ini (making connection).


Referensi :

Yuhefizar. 2008. 10 Jam Menguasai Internet: Teknologi dan Aplikasinya. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Intan, Ilma, dan Danang. Mei 2010. "SISTEM INFORMASI PADA PT. KIRANA MEDIA KREATIVISIA SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN PROMOSI BEBASIS WEB". http://repository.amikom.ac.id/files/PUBLIKASI_07.02.6920.pdf. 13 Maret 2016.

Surachman, Arif. Mei 2009, "Aplikasi Web 1.0.: E-mail – Surat Elektronik". http://arifs.staff.ugm.ac.id/mypaper/Aplikasi_Web_Email.pdf. 13 Maret 2016.

Deetz. November 2008. “Teknologi Web”. https://deetz13.files.wordpress.com/2008/11/perkembangan-teknologi-web3.pdf. 13 Maret 2016.


0 komentar:

Posting Komentar